Jakarta, Banyak orangtua yang kini menyekolahkan anaknya di rumah atau dikenal dengan istilah home schooling. Alasan yang paling sering diucapkan adalah agar waktu belajarnya lebih fleksibel. Apa saja keuntungan dan kerugian dari home schooling ini?
Secara umum home schooling adalah suatu model pendidikan dimana orangtua bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan anak dengan menggunakan rumah sebagai sarananya. Dalam hal ini orangtua terlibat langsung dalam menentukan proses penyelenggaraan pendidikan. Namun ada juga yang menggunakan bantuan tutor untuk mengajarkan anaknya.
Seperti dikutip dari Kidshealth, Rabu (7/10/2009) salah satu alasan orangtua memasukkan anaknya ke home schooling adalah karena lebih fleksibel dibanding dengan sekolah lokal serta bisa fokus pada pelajaran tertentu yang dibutuhkan untuk karir anak ke depannya.Sebelum memutuskan apakah anaknya harus masuk sekolah lokal atau home schooling, cari tahu terlebih dahulu keuntungan dan kerugiannya, yaitu:
Keuntungan
1. Dapat memilih jadwal sendiri. Beberapa orangtua merasa anaknya bisa belajar lebih baik pada waktu-waktu tertentu seperti saat pagi, siang atau malam. Jadi home schooling bisa menyesuaikan waktu tersebut.
2. Subjek belajar lebih bervariasi. Jika di sekolah lokal kurikulumnya sudah ada, sedangkan untuk home schooling mata pelajarannya lebih bervariasi. Anak bisa menekankan pendalaman yang lebih pada mata pelajaran yang disenanginya.
3. Kurikulum yang fleksibel. Anak bisa belajar mengenai segala hal yang ada dalam pikirannya dan bisa membahas pelajaran yang disenanginya secara lebih mendalam serta orangtua atau anak dapat mengatur kapan waktu untuk belajarnya.
4. Bisa mengetahui kegiatan anak. Ini adalah keuntungan terbesar dari home schooling, karena orangtua dapat menyaksikan langsung bagaimana anaknya belajar dan tumbuh setiap hari.
Kerugian
1. Waktu orangtua tersita banyak. Home schooling biasanya menghabiskan banyak waktu untuk mengatur dan mempersiapkan pelajaran, sehingga terkadang orangtua menjadi tidak punya waktu banyak untuk mengurus yang lain.
2. Banyak tekanan. Karena beberapa orang memiliki cara yang berbeda dalam mengajar, sehingga tekanan bisa timbul jika orangtua mulai membanding-bandingkan metode yang digunakannya dengan metode orang lain.
3. Butuh tenaga ekstra. Dalam hal ini orangtua harus bekerja ganda yaitu menyiapkan pelajaran anak, membersihkan rumah serta mengatur keluarga. Sebaiknya dipastikan terlebih dahulu apakah sudah bisa mengendalikan perilaku anak-anaknya atau belum.
4. Perbedaan sosialisasi. Anak-anak yang menjalani home schooling mungkin akan merasa berbeda dalam hal pergaulan dengan teman seusianya yang mengikuti sekolah lokal, padahal saat remaja membina hubungan pertemanan adalah hal yang penting.
Komentar :
Post a Comment